Minggu, 01 Juli 2012

SPANYOL VS ITALIA


            Dini hari nanti ( 2 / 7 ) turnamen 4 tahunan benua Eropa akan mencapai puncaknya di Olympic Stadium, Kiev, Ukraina. Partai akbar ini akan mempertemukan juara bertahan 2008 sekaligus juara dunia 2010 yang akan berebut tahta kehormatan dengan Juara dunia 2006, Yakni La Furia Roja Spanyol melawan Gli Azzuri Italia.
            Kehilangan bek veteran Carles Puyol dan top skorer sepanjang masa Spanyol David Villa karena cedera rupanya bukan masalah berarti bagi Spanyol. Buktinya sampai di laga semifinal Spanyol baru kebobolan sebiji gol dan melesakkan 8 gol walaupun selama ini pelatih Vicente Del Bosque tidak menggunakan striker murni sebagai penyerang tengah. Beliau menganngap bahwa semua pemain bias menjadi pemain nomor 9 ( striker ). Seperti biasanya Tim Matador akan bermain dengan gaya tiki taka  ala Barcelona yang diotaki oleh playmaker Xavi Hernandez. Untuk urusan mengawal gawang akan dipercayakan kepada kapten Iker Casillas yang selama ini tampil gemilang dan baru kebobolan satu gol. Casillas juga menjadi pahlawan Spanyol dalam drama adu pinalti melawan Portugal di semifinal. Sementara itu di benteng pertahanan akan digalang oleh Gerard Pique di jantung pertahanan lalu Jordi Alba dan Sergio Ramos siap membantu serangan dari sektor sayap. Untuk urusan bomber sepertinya Del Bosque akan kembali menurunkan Cesc Fabregas sebagai penyerang tengah. Walaupun Striker Chelsea Fernando Torres sudah mencetak 2 gol nampaknya Del Bosque mempercayai striker – striker lainnya setelah kehilangan David Villa yang cedera.
            Dalam Final kali ini Tim Matador siap mengukir sejarah baru. Yaitu tim yang pertama kali back to back ( mempertahankan gelar ) dan tim yang pertama kali juara 3 kali berturutturut di turnamen internasional.
            Tidak ada yang menduga bahwa Gli Azzuri akan melaju sejauh ini di Euro 2012. Skandal Calciopoli yang sampai memakan korban yaitu dicoretnya Domenico Criscito dari timnas, persiapan tim yang kurang sempurna, serta kekalahan tiga gol tanpa balas di laga uji coba melawan Rusia rupanya menjadi cambuk bagi para pemain Italia untuk mempertan reputasi sepak bola Italia sebagai salah satu kiblat sepak bula di dunia. Momen ini sama dengan Piala Dunia 1982 dan Piala Dunia 2006 kala itu La Nazionale juga dirundung kasus serupa.
            Gawang Italia akan berada di tangan kapten Gianluigi Buffon. Sejauh ini Buffon telah berkali – kali melakukan penyelamatan gemilang dan menjadi pahlawan di babak adu pinalti melawan Inggris setelah menggagalkan eksekusi Ashley Cole. Pulihnya Andrea Barzagli semakin mempersolid barisan belakang Italia bersama Leonardo Bonucci di jantung pertahanan, Giorgio Chiellini di kiri, dan Ignazio Abate di kanan. Otak permainan Italia akan diemban oleh Gelandang veteran Andrea Pirlo yang dilindungi oleh Danielle De Rossi dan Claudio Marchisio. Sementara itu Ricardo Montolivo akan menjadi trequartista alias penyerang lubang yang menyokong sepasang striker Bengal Antonio Cassano dan Mario Balotelli.
            Spanyol saat ini memang merajai dunia. Tapi Italia yang dihadapinya di babak penyisihan grup bukanlah Italia yang sesungguhnya. Cederanya Andrea Barzagli memaksa Allenatore Cesare Prandeli menarik De Rossi ke belakang dan akhirnya memakai skema 3 – 5 - 2.
Status Italia yang underdog juga bukan jaminan Spanyol akan mudah mempertahankan gelarnya. Tentunya kita masih ingat laga Final Liga Champions antara Bayern Munchen kontra Chelsea. Ketika itu Chelsea tidak diunggulkan. Namun apa yang terjadi ? Chelsea berhasil meraih gelar Liga Champions untuk pertama kalinya setelah memenangi drama adu pinalti.
Baca selengkapnya......