Selasa, 26 Juni 2012

DRAMA KEHIDUPAN


            Dunia ini tidak hanya dipenuhi hal – hal yang positif. Hal – hal yang sifatnya negative juga diperlukan agar terjadi kehidupan di dunia ini. Itulah drama kehidupan. Itulah mengapa ada haus, ada lapar, ada orang bodoh, ada hewan yang merugikan, ada penjahat, ada perampok, ada kegagalan, ada banjir, ada gempa bumi, ada tanah longsor,dll. Jika di dunia ini adanya yang enak – enak terus maka kita tidak akan lagi semangat untuk hidup karena tidak ada lagi yang kita cari. Lebih baik tidak ada kehidupan saja.
            Coba anda bayangkan jika tidak ada lapar. Anda tidak pernah merasa kelaparan lalu anda paksakan untuk makan. Bagaimana rasanya ? Apakah sama ketika anda makan ketika lapar ? Tidak akan, anda pasti tidak merasa nikmat sama sekali dengan makanan itu. Malahan yang ada anda pasti eneg terus kudu muntah makanan itu.
            Coba anda pikirkan jika tidak ada orang bodoh. Siapa coba yang mau menanam padi, membajak sawah, mencari ikan di laut, menjahitkan baju, dll. Ya proyek atau bisnis yang anda rintis tidak akan berjalan karena bisnis itu bisa dibilang kita yang minta tolong sama orang.
            Hewan – hewan buas yang selama ini kita pikir merugikan bagi kita seperti ular ternyata juga bermanfaat bagi kita. Fungsi ular ialah sebagai predator bagi hama – hama sawah. Jika tidak ada ular maka yang terjadi petani terus – terusn gagal panen. Serangga yang dapat menyebabkan penyakit yang parah bahkan dapat menyebabkan kematian seperti nyamuk juga menyimpan manfaat. Lho, apa manfaatnya ? Jika tidak ada nyamuk tidak ada dokter. Ternyata nyamuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan ya hehe. Mikroorganisme contohnya bakteri pun yang juga sering menyebabkan penyakit juga berperan sebagai pengurai dalam rantai makanan.
            Ada juga kegagalan. Jika cita – cita kita sudah terpenuhi maka tidak ada lagi yang kita cari. Lalu kita tidak akan ada gairah lagi untuk hidup. Di situlah peranan kegagalan. Agar di dalam diri kita terus ada semangat untuk berjuang mengejar cita – cita. Agar kita belajar dari kesalahan. Agar kita tidak jatuh lagi di lubang yang sama. Agar kita mengucap syukur pada-Nya ketika apa yang kita cita – citakan berhasil kita raih. Lalu kita mengangungkan nama-Nya.
            Hendaknya kita terus bersikap positive thinking dan merenungkan bahwa apa – apa yang diciptakan Allah di dunia ini tidak ada yang sia – sia.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar