Dengar
- dengar berita kemarin di TV DPR akan
mensosialisasikan kondom kepada remaja – remaja. Katanya hal ini bertujuan untuk menekan angka korban
HIV / AIDS di Indonesia. Ada juga
yang menduga hal ini dilakukan karena
kerjasama antara DPR dengan produsen kondom untuk mencari
keuntungan. Pro dan kontra pun terjadi. Ada yang setuju dan tidak
sedikit yang tak setuju atas rencana
ini. Bahkan ormas FPI ( Front Pembela Islam ) sudah melakukan aksi demo.
Memang sih,
rencana ini memiliki dampak positif. Yaitu masyarakat Indonesia akan
hidup lebih sehat karena jika
kondom sudah beredar luas maka
angka korban penyakit HIV / AIDS akan tertekan.
Tetapi bukan
berarti rencana itu tidak mempunyai
sisi negative. Seperti yang kita
tahu di Indonesia angka seks bebas di bawah
umur cukup besar. Jika pemerintah benar – benar mensosialisasikan kondom kepada remaja
– remaja maka seks bebas akan semakin merajalela karena mereka pasti berpikiran
aman melakukan hubungan seks bebas
karena sudah ada kondom. Hal
ini dapat disalahartikan oleh remaja – remaja bahwa sosialisasi kondom yang awalnya bertujuan untuk menekan angka HIV / AIDS di
Indonesia Hal itu dapat merusak moral bangsa Indonesia.
Mau jadi apa Negara ini ? Saya setuju dengan ormas FPI (
Front Pembela Islam ) bahwa
mensosialisasikan kondom kepada remaja – remaja berarti melegalkan perzinahan.
Overall, langkah menekan angka korban HIV / AIDS dengan cara
sosialisasi kondom adalah salah. Karena itu
malah dapat dimanfaatkan sebagai ajang pesta seks
bebas. Seharusnya pemerintah mensosialisasikan
pengetahuan seks kepada remaja – remaja. Sehingga remaja – remaja
tahu penyakit – penyakit yang terjadi akibat seks bebas.
Sehingga mereka akan berfikir
dua kali untuk melakukannya karena mereka khawatir akan akibatnya. Maka jadilah pemimpin
– pemimpin
bangsa Indonesia di masa depan yang berpengetahuan luas dan sehat
dari fisik maupun moral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar